Sebagai orang yang baru memasuki umur 20an, rasanya beruntung banget bisa nemu buku You Do You dari Mas Fellexandro Ruby. Buku ini ibarat guide kehidupan yang tercipta dari pengalaman Ruby selama belasan tahun kariernya. Sebagai penuntun anak muda kayak gue (aashiqui, ngomongnya gue lo haha) untuk mengenali diri, menemukan ikigai, dan menjawab tantangan hidup serta melewati masa eksplorasi umur 20an.
Gue sebenernya udah nge-follow Instagram Mas Ruby dari lama pake second account (yang niatnya sih khusus untuk konsumtif ke hal-hal produktif ea). Tapi taulah ya kalo akun utama di IG itu selalu lebih menggoda. Padahal kita tahu isinya menyiksa, membuat insekyur, overthinking dkk-nya.
Macem cara udah gue lakuin buat nge-reduce penggunaan sosmed, terutama IG dan ke-toxican-nya. Mulai dari nge-uninstall Senin-Jumat, menerapkan pomodoro, menonaktifkan notifikasi, membisukan postingan dan story orang-orang, hingga berniat mendelete akun selamanya (tapi gue enggak sampe seekstrim yang terakhir sih). Karena di sisi lain IG sudah menjadi saksi kehidupan gue sejak awal SMA sampai sekarang.
However, gue sadar kalo kuncinya tuh ada di diri kita. Jadi selama kita bisa ngasih rule; reward dan punishment yang jelas, mungkin dunia persosmedan kita akan lebih produktif. Untuk itu, treatment gue ke IG untuk saat ini adalah mengurangi interaksi pada tab feed utama dan tab explore. Kemudian menyalakan notif hanya pada orang-orang tertentu, agar tidak ketinggalan info, karena we all know Insagram sosmed paling populer saat ini. Tiktok otw *ehem
…
Oke intro gue ternyata kepanjangan dan hampir lupa kalo mau ngomongin bukunya, bukan penulisnya hehe. Tanpa berlama-lama langsung aja cus.
Tentang You Do You
- Judul : You Do You
- Penulis : Fellexandro Ruby
- Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
- Jumlah : 235 halaman
- Tahun : 2020
- ISBN : 978-602-06-4934-4
- Desain Isi Sampul : Satwika Kresna, Nadira Yasmine
- Penyunting : Nadira Yasmine, Handoko Lun, Namira Daufina
Review Buku You Do You
First of all, kalo ngeliat nih buku dari sampulnya, menggambarkan Fellexandro Ruby banget sih. Warna abu-abu yang digunakan sebagai karakter utama di feed IG-nya (boleh mampir ke IG-nya dia di sini). Ilustrasi yang digunain pun ngajak kita makin penasaran dan bertanya-tanya tentang self-awareness. “Apakah lo udah bener-bener kenal sama diri lo?” Jika belum buku inilah yang bakal ngebantu lo untuk refleksi diri, lebih dalam mengenali diri, mengurai jawaban, dan akhirnya memutuskan sendiri mana jalan yang terbaik untuk lo pilih. Buku ini enggak ngasih jawaban langsung, but, you do you.
Terdiri dari 5 bab yang bisa dimulai dari bab mana pun untuk dibaca. Hal ini karena masing-masing bab memiliki power yang berbeda namun masih tetap saling berkaitan. Mungkin karena latar belakang Ruby juga seorang blogger, struktur buku ini seperti blog sih. Jadi semacam ada related post gitu yang menghubungkan bab x dan y. Hal ini semakin lengkap karena Ruby juga nyiepin eksternal link sebagai referensi tambahan dan challenge buat kita para pembaca. Argh pokoknya seru, enggak cuman satu arah, style penulisannya kayak ngobrol santuy tapi berbobot banget, ‘isinya ‘daging’ dan ‘sayur’ banget.
Di Bab 1 lo akan diajak untuk bertemu dengan diri sendiri. Untuk mengenali lebih dalam gue itu siapa sih? keahlian gue apa? cara belajar yang pas seperti apa? kapan jam pinter dan bego otak gue untuk diajak kerja? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya untuk lo jawab.
Di Bab 2 cakupannya lebih melebar lagi. Ngomongin tentang apasih ikigai lo? But wait, tau ikigai enggak lo? Ada banyak versi sih tentang ini. Tapi kita sepakat pake yang di buku ini dulu ya. Ikigai itu bisa gue bilang ‘alasan lo hidup’ – ‘a reason for being’. Gue yakin abis lu liat diagram di bawah, lo bisa nyimpulin sendiri betapa wownya konsep ini. Jadi lo ngejalanin hidup bukan sekedar karena lo cinta sama kerjaan, bukan sekedar lo dapet duit dari situ, bukan sekadar itu ‘lo banget’, dan bahkan bukan sekedar kontribusi apa yang lo berikan ke dunia. Tapi gabungan dari semuanya! Perfect banget tuh hidup kalo bisa ngaplikasiin ikigai.
Bab 3 berjudul designing your life. Di dalamnya enggak lagi ngebagas banyak teori. Tapi langsung ke praktiknya! Ruby memaparkan satu demi satu case tentang mencari jati diri. Mulai dari cerita mencari ikigai, mengubah haluan pekerjaan, menjadi pengusaha atau profesional, idealisme yang dipegang, ekpektasi orang-orang hingga mengajak kita untuk bersahabat dengan kegagalan. Intinya mata kita akan semakin terbuka tentang betapa luasnya karier ke depan, oleh karena itu kita juga butuh persiapan. Are you ready?
Bab 4, building your own net worth. Pada bab ini mulai banyak pembahasan tentang perbisnisan, terutama kaitannya dengan mindset seseorang dan personal branding. Ada empat new net worth yang perlu lo kembangin; skill, influence, health, dan money. Ingatlah bahwa tiga net worth yang pertama adalah pondasi utama, money akan mengikuti kalau pondasinya baik. Believe or not, udah banyak case kayak gini di dunia nyata. Kalo lo cuman ngejer duit, itu tu ibarat minum air laut, lo makin haus!
Bab 5 sekaligus yang terakhir. Di bab ini lo dituntun untuk memiliki prinsip yang kuat sekaligus punya mindset yang tidak pakem. Lo jangan memandang tempat lo berasal atau ngeliat privilege yang terbatas. Lakukanlah apa yang lo suka dan sukai gimana cara lo ngelakuinnya. Connecting the dots and you’ll get the best results for you. You do You!
Kalo masih ada yang nanya, “buku ini recommended enggak?” maka gue jawab ‘banget’. 🙂